Banyuwangi Barat - Perhutani KPH Banyuwangi Barat mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Mitigasi Bencana Terhadap Ancaman Banjir dan Banjir Bandang yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi di Ruang Rapat Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor 80 Giri - Banyuwangi, pada Senin (19/12/2024).
Kegiatan rapat tersebut berdasarkan hasil survei dan pemetaan kondisi lahan di kawasan Erek-Erek Geoforest serta perkebunan di Kecamatan Licin dan Kecamatan Glagah, dari perkembangan dan perubahan kawasan tersebut maka untuk keperluan mitigasi bencana guna meminimalisir risiko bencana banjir bandang dilaksanakan rapat koordinasi mitigasi bencana terhadap ancaman banjir dan banjir bandang.
Hadir dalam kegiatan tersebut adalah Plt. Sekda Kabupaten Banyuwangi, Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Cabang Dinas Kehutanan Banyuwangi, Kalaksa BPBD Banyuwangi, Kadis LH Banyuwangi, Kadispertan Banyuwangi, Kejaksaan Banyuwangi, Polresta Banyuwangi, Lanal Banyuwangi, BMKG Banyuwangi, Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Dinas PU Jasamarga Banyuwangi, Camat Glagah, Camat Licin, PT Medco Cahaya Geothermal, Perkebunan Lidjen dan Perkebunan Kalibendo.
Dalam sambutannya Plt. Sekda Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang memasuki dampak badai lanina dari karena itu pula sering terjadi hujan berpotensi menjadi bencana hidrometeorologi.
“Dan Banyuwangi yang termasuk rawan terhdap terjadinya bencana, untuk itu mengapa kita membahas mitigasi pencegahan bencana, ” kata Guntur.
Mewakili Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Wakil Administratur, Rahman Hadi Suroso mengatakan bahwa Perhutani siap untuk mendukung sepenuhnya kegiatan mitigasi bencana banjir bandang yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi.
“Sebagai buktinya Perhutani telah melakukan Nota Kesepahaman (MoU) dengan BPBD Banyuwangi untuk melakukan Pra Bencana dengan kegiatan Mitigasi Bencana, Ketika Bencana sampai dengan Penanganan Pasca Bencana, ” terang Rahman.
Di Banyuwangi terjadi sering sekali turun hujan. “Dengan seringnya hujan maka akan berpotensi terjadinya potensi bencana banjir, dengan perubahan peruntukan lahan maka dihimbau agar para pemangku kepentingan (Perkebunan dan Pertanian).@Red.
Baca juga:
Immanuel Macron VS Politisi Indonesia
|