Banyuwangi Barat - Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat lakukan kegiatan komunikasi sosial (Komsos) kepada Masyarakat disekitar hutan di rumah Pak Miinin Kelompok Kerja (Pokja) Tanaman Petak 68g Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Arum di Desa Sragi Kecamatan Songgon, pada Senin (16/12/2024).
Dalam rangka mempererat hubungan yang baik dan terjalinnya sinergitas dengan Lembaga Masyarakat Disekitar Hutan (LMDH) Wana Arum Desa Sragi Kecamatan Songgon maka Asisten Perhutani (Asper) Kalisetail beserta jajaran melakukan Komunikasi Sosial (Komsos) Kelompok Kerja (Pokja) Tanaman dan masyarakat pesanggem dalam rangka keberhasilan tanaman 2024 dan Pokja Sadapan pinus dalam rangka target agar akhir tahun bisa mencapai 100%.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan santai dengan dialogis penuh persahabatan dilakukan dengan mengumpulkan LMDH dan Pokja (Tanaman dan Sadapan) dirumah Pokja Tanaman dengan harapan dapat lebih bisa diterima dengan baik oleh para Masyarakat disekitar hutan yang diwakili oleh LMDH dan Pokja serta para pesanggem.
Mewakili Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Asper Kalisetail, Johan mengatakan dalam hal pengelolaan hutan Perhutani selalu melibatkan Masyarakat disekitar hutan, antara lain bidang Tanaman Masyarakat dilibatkan sebagai petani hutan atau yang biasa disebut sebagai pesanggem.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies Pemimpin, Bukan Pengecut!
|
“Pesanggem mendapatkan andil (lahan) secara gratis tidak dipungut biaya sehingga dapat memanfaatkan ruang diantara tanaman pokok kehutanan, dengan syarat harus merawat dan memelihara tanaman kehutanan berupa pinus, ” ujar Nova.
“Kami berharap dengan adanya komsos langsung kepada pesanggem ini dapat memberikan pengertian seluas luasnya kepada para pesanggem untuk mensukseskan kegiatan tanaman pada tahun 2024 ini, ” pugkasnya.
Ketua Pokja Tanaman LMDH Wana Arum, Pak Minin mengatakan mengatakan bahwa pihaknya sanggup untuk mensukseskan target tanaman sesuai arahan petugas Perhutani karena selama ini mereka mendapatkan andil yang memberi manfaat bagi mereka dan petugas Perhutani juga transparan.
“Kami mewakili pada pesanggem mengucapkan terimakasih kepada Perhutani yang telah memberikan kesempatan untuk mencari penghidupan sebagai petani hutan, ” ujar Pak Minin.
“Selama ini kami menggantungkan hidup kepada hutan, mulai dari kayu bakar, mencari pakis, pakan ternak, tanam porang dan talasdibawah tegakan, bahkan sebagian dari pesanggem juga berprofesi sebagai penyadap getah pinus, prinsip kami adalah hutan lestari masyarakat sejahtera, ” pungkasnya dengan penuh semangat.@Red.