Banyuwangi Barat - Seperti yang diberitakan sebelumnya telah terjadi erupsi Gunung Raung pada hari Selasa, 24 Desember 2024, pukul 12:10 WIB. Tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 16 mm dan durasi 116 detik, memperhatikan hal tersebut untuk mitigasi terjadinya bencana erupsi Polhut Perhutani KPH Banyuwangi Barat terus pantau erupsi Gunung Raung bersama dengan Koramil Songgon dan melakukan koordinasi dengan Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, pada Minggu (29/12/2024).
Hadir dalam kordinasi tersebut Danramil Songgon, pihak Perhutani antara lain Wakil Administratur, Asper Rogojampi, KRPH Bayu, diterima dengan baik dari Petugas PPGA Gunung Raung Burhan dan Penyelidik Bumi Madya dari Badan Geologi PVMBG M Nugraha.
Mewakili Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Wakil Adm, Rahman Hadi mengatakan bahwa pemantauan yang dilakukan bersama dengan Danramil Songgon ini untuk mitigasi terjadinya bencana erupsi gunung Raung.
“Bersama dengan Danramil Songgon kami juga melakukan kordinasi dengan Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung dan mendapat penjelasan detail sehingga dapat menjadi dasar pertimbangan kami untuk melakukan strategi penanganan bencana erupsi gunung Raung selanjutnya, ” kata Rahman.
Burhan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung mengatakan bahwa dibandingkan dengan erupsi tanggal 24 Desember 2024 sampai saat ini untuk aktivitas seismiknya relative sudah menurun tapi masih kita pantau.
Baca juga:
Immanuel Macron VS Politisi Indonesia
|
“Yang jelas sekarang setelah 4 kali susulan erupsi sampai saat ini tidak ada erupsi lagi, tidak ada abu yang dikeluarkan lagi, tadi pagi terpantau asap putih dengan ketinggian 50 s/d 500 meter dengan status dilevel II (waspada), ” ujar Burhan.@Red.