Surabaya - Memasuki usia lansia, seseorang akan memasuki fase kehidupan dimana kemampuan fisik, kognitif, dan afektifnya mengalami penurunan.
Ini bukanlah penyakit melainkan proses degenerasi alami yang akan dialami oleh setiap manusia.
Untuk mempertahankan fungsi fisik dan psikis tersebut perlu berbagai upaya yang dipersiapkan baik oleh lansia maupun keluarga lansia, salah satunya dengan terus aktif melakukan kegiatan di masyarakat sesuai kemampuannya.
Sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup para lansia yang ada di Jawa Timur, BKKBN Jatim bekerjasama dengan Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) Jawa Timur menyelenggarakan Edukasi Kesehatan bagi Lansia “Lasegar Mantap”, Lansia Sehat Bugar Mandiri Tetap Aktif Produktif, Edukasi yang diikuti 100 orang anggota Majelis Taklim Perempuan IPHI Jatim tersebut dilaksanakan di Kantor BKKBN Jawa Timur, Surabaya, Selasa (27/08/24).
“Menurut hasil proyeksi penduduk 2024 populasi lansia di Jatim menunjukkan angka 6, 2 juta jiwa atau 14, 9 persen. Artinya, 15 dari tiap 100 penduduk di Jawa Timur merupakan lansia, dan jumlah lansia wanita lebih banyak dari lansia pria, ” ujar Dra. Maria Ernawati, MM, Kepala BKKBN Jawa Timur sebelum membuka seminar.
Sebagai instansi yang mengemban tugas mewujudkan keluarga sejahtera, Maria melanjutkan, BKKBN aktif melakukan pembinaan penduduk lansia melalui Program Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan (BKL) serta Sekolah Lansia Tangguh (SELANTANG) yang bekerja sama dengan Indonesia Ramah Lansia (IRL).
“Jumlah kelompok BKL di Jatim saat ini 7.514. Sesuai target program prioritas nasional kelanjutusiaan 2024, BKKBN Jatim memberikan fasilitasi pelayanan ramah lansia melalui kelompok BKL sebanyak 1.360 BKL. Sampai dengan tahun 2023, jumlah BKL yang menyelenggarakan SELANTANG sejumlah 144 kelompok, dan sudah menyasar sedikitnya 4.300 lansia, ” kata Maria.
Turut hadir dalam seminar, Ketua MTP MTP-IPHI Jawa Timur; Hj. Dewi Masyitoh Machmoed Zain, SE, Sekjen IPHI Pusat; Dr. H. Abidinsyah Siregar, DHSM, MBA, M.Kes yang sekaligus memaparkan Tantangan Besar dan Peluang Amaliyah Mulia Peduli Lansia, serta Dr. Hj. Maya Syahria Saleh, M.Kes. yang menyampaikan materi Pemberdayaan Masyarakat Lansia.
“Harapan kami melalui program kelanjutusiaan yang diimplementasikan dalam BKL akan mampu mendampingi keluarga-keluarga yang memiliki lansia dan lansia, bagaimana pemahaman dimensi lansia tangguh dan pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan angka harapan hidup mereka hingga menjadi lansia yang bermartabat, sehat aktif dan produktif.” tutupnya.@Red.