SURABAYA - Prosesi wisuda ke 103 Tahun 2023 UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya resmi digelar pada Sabtu (26/5/2023) bertempat di Gedung KH. Syaifuddin Zuhri, Sidang Senat Terbuka ini diikuti sebanyak 814 wisudawan.
Diantaranya dari Program Pascasarjana sebanyak 2 Wisudawan Program Doktor dan 44 Wisudawan Program Magister. Sedangkan pada Program Sarjana, diikuti Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) sebanyak 84 Wisudawan, Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) 143 Wisudawan, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) 116 Wisudawan.
Selanjutnya, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) 152 Wisudawan, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) 72 Wisudawan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 101 Wisudawan, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) 27 Wisudawan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 47 Wisudawan, serta Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) 26 Wisudawan.
Rektor UINSA Surabaya, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., membuka sambutan dengan memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap para pendahulu, yakni Rektor yang pernah memimpin UINSA Surabaya. Hadir dalam jajaran anggota Senat Akademik UINSA Surabaya, yakni Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si. (2009-2012) dan Prof. Masdar Hilmy, S.Ag., MA, Ph.D. (2018-2022).
Dalam sambutan penyerahan kembali wisudawan kepada orangtua ini, Rektor menyampaikan agar para wisudawan tidak hanya terlena dengan euforia wisuda. Namun, kebanggaan atas gelar penting untuk dibayar lunas dengan kinerja terbaik pasca wisuda. “You are what you think. Jati diri anda tergantung, ada pada apa yang anda pikirkan. You are what you do, you are what you produce, ” ujar Prof. Muzakki.
Baca juga:
Luluskan ITS 3.525 Wisudawan
|
Rektor juga mengapresiasi capaian prestasi salah satu wisudawan terbaik, Humayra Qurrata Aini, S.Si. Wisudawan Terbaik Prodi Biologi pada FST ini berhasil mendapatkan beasiswa S2 di Jepang. Yatim piatu ini seolah menjadi cambuk bagi generasi muda, bahwa penderitaan dan kemalangan dalam hidup bukanlah hambatan untuk meraih prestasi terbaik.
“Mari kita konversi penderitaan, kemalangan, musibah, menjadi peluang untuk sukses. Dan Mbak Humayra contoh konkrit diantaranya, ” tegas Prof. Muzakki mencontohkan.
Guru besar Bidang Sosiologi UINSA ini juga mengingatkan, bahwa ada dua hal penting yang harus dijaga agar bisa bersaing di pasar kerja. Yakni, komitmen dan sikap. “Berkomitmenlah pada pekerjaan. Berkomitmenlah pada sesuatu yang akan menjadi tujuan teman-teman sekalian karena kita penting untuk bertauhid dalam mencari pekerjaan, ” tutur Prof. Muzakki.
Sebelum memungkasi sambutan, Rektor berpesan kepada segenap wisudawan agar tidak kehilangan karakter sebagai alumni UINSA Surabaya. Termasuk, tidak melupakan jasa orangtua dalam setiap kesuksesan yang dicapai.
“Jaga almamater. Segera setelah ini, masuki pasar kerja, dengan seluruh kompetensi yang dimiliki teman-teman selama kuliah di UINSA, ” tukas Prof. Muzakki. (All/Humas)